Share

217. Menanti Malam Panas

Sepanjang siang itu Aarav sama sekali tidak fokus pada pekerjaannnya, pikiran dia melayang membayangkan kejadian di parkiran tadi. Melihat Larisa dicium kekasihnya dia merasa geram. Rafael yang menatap lelaki di hadapannya dengan bingung. Dokumen yang seharusnya di tanda tangani diabaikan begitu saja. Malah asik melamun, Rafael berulang kali memanggil nama Aarav tapi tidak ada respon. Bujanga tersebut asik melihat langit dari balik jendela kaca di samping mejanya.

‘Apa aku harus melempar orang itu ke luar jendela, astaga ini sangat membuang waktu,’ cicit Rafael. Dia menghela napas untuk kesekian kali, “Om Aarav!” teriaknya.

Aarav bangkit dari duduk saking terkejutnya, bujangan itu menoleh ke arah Rafael kemudian hendak melempar tumpukan dokumen kepada pemuda yang cekikikan menertawakan dirinya tersebut. Rafael menganggap itu sangat lucu, Aarav melonjak bangkit dari duduk, gerakan spontan yang kocak. Salah Aarav sendiri melamun.

“Kau, sialan!” cebik Aarav.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mida Daningsih
wow larisa byk yg mencintai
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
ahhh delon hatimu begitu tulus, semangat berjuang ya lawan tuh kakamu yg udah lapuk hahahahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status