Share

220. Ketahuan Ciuman

Aarav menoleh ke arah belakang, bernapas lega melihat Rafael, beruntung bukan Larisa yang dia dapati. Jika Larisa yang keluar lalu mendengar ucapan kekasihnya, dia pasti akan merasakan sakit yang teramat sangat. Yah, membayangkan gadis tersebut menangis ketakutan membuat dirinya selalu tidak tega. Kali ini pun Aarav percaya diri akan dapat melindungi Larisa. Rafael terbengong melihat Aarav menatap intens, dia merasa ngeri.

“Berhenti melihat saya dengan tatapan seperti orang terpana jatuh cinta, bikin merinding, Om,” keluh Rafael melantur. Bletak! Aw! Teriak Rafael kesakitan saat Aarav menjitak jidatnya.

“Kau berhenti berpikir yang tidak-tidak,” keluh Aarav. “Apa kau mendengar apa yang dikatakan bocah itu?” tanyanya.

“Maksud Om, Emir, ah dari awal aku sudah menduga dia itu aneh. Setelah mendengar apa yang dia katakan tadi, aku semakin yakin dia harusnya ke psikiater atau psikolog,” keluh Rafael. “Bagaimana pipit manisku itu berhubungan dengan lelaki macam Ars
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status