Share

228. Malam Pertama Penuh Sesak

Beberapa saat sebelumnya.

Aarav dan Larisa menyelesaikan makan malam, gadis itu bangkit berdiri kemudian menaruh ping kotor ke wastafel dan langsung membersihkannya. Gadis itu kembali duduk di kursi, melirik sebentar Aarav yang tengah menyesap kopi. Gadis itu terbengong sebentar lalu tersenyum melihat gelas teh yang ada di depannya. Ah, Aarav membuatkan teh untuknya juga. Larisa meraih, mencium sebentar aroma dengan mata tertutup dan bibir tersenyum di mana kepala sedikit mendongak memperlihatkan leher putih mulus. Aarav sedikit membayangkan, aroma tubuh juga momen ketika dia menyusupkan kepala ke ceruk leher itu. Masih ada bekas tanda merah, entah miliknya atau pun Emir. Aarav lupa berapa kali dan berapa banyak dia menutup tanda Emir, yang jelas pada bagian dada ada beberapa tanda baru yang dia sematkan. Mengharapkan Larisa tidak menyadari kemesuman dirinya. Melihat gadis tersebut terdiam tanpa komentar tentang tanda tersebut, sepertinya dia terlalu memperhatikan.

“Terima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status