Share

Bermimpi

Tina merasakan guncangan pada tubuhnya. Ketakutan yang menyerangnya membuat dia tidak berani membuka mata. Sudah parah jika sesuatu menimpa dirinya meski itu kematian sekalipun. Hanya doa yang dipanjatkan dan permohonan maaf kepada kedua orang tuanya.

“Ibu, Ayah ... maafin Tina. Belum bisa jadi anak yang berbakti pada kalian. Mungkin jasad Tina nggak akan kalian temui nanti, udan jadi santapan ular hutan.”

Terisak, air matanya keluar deras mengalir seperti sungai. Teringat Wandi, Adrian dan teman-teman sekolahnya.

“Selamat tinggal kawan, maafkan segala kesalahanku,” ucapTina sambil memejamkan mata, pasrah dengan keadaan.

“Tin, Tina! TIINAA ...!!!”

Lamat terdengar suara yang familiar di telinganya. Tetapi Tina tidak ingin membuka mata. Rasanya dia sudah tidak dapat melihat kenyataan, jika dirinya sudah berada di alam baka. Bayangan antara surga dan neraka, seperti cerita gurunya tiga bulan yang lalu.

Gurunya pernah bercerita, jika selama di dunia berbuat baik, pasti akan masuk surga.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status