Share

36

“Perhatian kepalamu, jika sampai jalang itu mati. Kita yang repot dan kau pasti gagal dapat info darinya,” balas Raven dengan menarik dasinya, kemudian melemparkan ke wajah Romeo yang mirip dengan wajahnya.

Romeo mengaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal, karena apa yang di katakan oleh kembarnya memang benar. ia lupa sampai bagian itu karena ke asyikan mencicipi tubuh Ruster barusan.

Tidak sampai sepuluh menit. Devan Holland tiba ke diaman kedua kembar, ia berjalan masuk dengan pakaian lengkapnya yang masih ada berkas darah di jas putihnya.

Klek.

Pintu terbuka, kedua kembar menatapi Devan Holland yang di selimuti kemarahan.

“Cepat sekali?” ucap Romeo yang berusaha menetralkan suasana.

Melihat tidak ada jawaban dari Devan Holland. Raven mulai bersuara untuk menyelamatkan nyawanya dan Romeo.

 “Sepertinya kau sedang sibuk?” timpal Raven yang merapatkan diri ke Romeo. Karena marahnya Devan Holland lebih menyeramkan dari Jame

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status