Share

Part 52. Kebohongan yang Terbongkar

Terbongkarnya Semua Kebohongan

"Pagi ini, kita akan ke makam ibumu, ucap Darmawan, mendengar permintaan Amira. Gadis lugu putri Darmawan itu mengangguk.

"Maaf, Den, jika bibik juga harus bercerita tentang ini." Bik Sumi kembali menangis.

"Kenapa, Bik?" tanya Darmawan.

"Makam yang dibilang Nyonya Sonya adalah makam Khalila, itu semua tidak benar, Den," jelas Bik Sumi.

"Maksudnya, Bik?" tanya Darmawan kembali.

"Bibik mendengar perbincangan Nyonya Sonya dan Sofyan, jika makam yang ditunjukkan ke Aden itu adalah makam orang yang sudah tidak terurus, tidak ada sanak saudaranya," jelas si bibik lagi sembari terisak.

"Ya, Allah ... jadi selama ini, yang kukunjungi selama ini, bukan kuburan istriku," lirih suara Darmawan, dia bingung harus berkata apa.

"Jadi di mana sekarang kuburan ibu, yah? tanya Amira kepada Darmawan.

Darmawan terdiam, dia benar-benar tidak bisa berpikir, shock mendengar penjelasan dari Bik Sumi.

"Satu-satunya cara, kita harus menemukan keberadaan Pak Sofyan," usul Dimas,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status