Share

49. Morning Blush

"Good morning putri tidur!"

Sapaan tak biasa dari sang ayah membuat Dinara yang baru turun dari kamarnya memanyunkan bibirnya. Gadis itu memang sedikit kelabakan tadi dan bahkan harus dibangunkan oleh sang mama. Tapi menurutnya masih tidak cukup untuk mengkategorikannya dalam golongan putri tidur.

Masih menjinjing tas kulit berwarna coklat dan blazer nude di tangan kanannya, gadis itu kini ikut duduk disebelah ayahnya yang sesekali masih memandangnya jenaka.

Rasanya ada sesuatu yang salah. Apalagi kini Dikta dan mamanya yang baru bergabung di meja makan ikut bertukar tatapan mencurigakan.

"Sean mana?" tanya Dinara pada Dikta sembari meraih selembar roti tawar lalu mengolesi selai coklat diatasnya. Dinara ingat semalam bocah itu tidur di kamar Dikta.

Usai meneguk susu, Dikta membalas dengan santai. "Dibawa pulang sama abangnya subuh tadi," ujarnya.

Bibirnya membulat membentuk huruf o sembari mengangguk paham. Selanjutnya Dinara memilih untuk kembali diam dan fokus denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status