Share

Bab 121

Tsabi membawa dua teh hangat untuk kedua tamu yang sekarang sudah beranjak ke ruang tamu.

"Silahkan Tante," ucap Tsabi sopan. Walau ada perasaan kesal, tetap saja dua harus menghormati ibunya Shaka.

"Makasih sayang," ucap Shaka sebelum Tsabi beranjak. Perempuan itu sekaligus membawa Zayba ke dalam. Tidak ingin terlibat obrolan apa pun dengan anak dan juga ibu itu. Walau hatinya kepo. Berusaha menahan diri untuk ranah yang bukan urusannya.

"Silahkan diminum Mom," ujar Shaka mempersilahkan ibunya.

Jangankan mencicipi buatan Tsabi, minat pun tidak. Kedatangannya tidak untuk berbasa-basi, dia tetap ingin meminta putranya kembali. Bahkan dengan iming-iming kekayaan yang fantastis. Namun, sayangnya Shaka saat ini tidak tergiur materi, apalagi gila jabatan yang membuat dirinya haus kekuasaan.

Mungkin dia akan disanjung di depan semua orang karena kekuasaannya yang dimiliki. Namun, dia tidak tertarik sama sekali untuk menjadi seperti dulu. .

"Ya ampun Shaka, kamu itu jangan keras kepala.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Ida Nur
ini sudah tidak bisa ditolerir, bisa bisanya nampar Shabi tanpa sebab. Shabi kamu bukan orang rendahan tapi kamu keturunan orang yang berpengaruh baik dikampus maupun dipesantren. laporkan saja tuh nenek lampir dan krininya ke.polisi biar tau rasa
goodnovel comment avatar
Dwi MaRITA
waduoh.... jesy, dateng²malah nampar.... ...
goodnovel comment avatar
Zanaf Kids
mommy yang jahat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status