Share

40. Siapa Yang Serakah

“Tidak, terima kasih!” jawab Gani datar.

“Maaf, Pak! Saya tadi terlambat!”

“Tidak apa, lain kali jangan diulangi lagi!” Hanya itu yang ucapan pria itu dan berlalu dari hadapan Riti.

“Baik, Pak!”

Saat jam makan siang, Riti kembali menemui Marhen yang sudah menunggunya di tempat parkir. Pria itu sudah menghubunginya beberapa kali. Tak lupa ia menyimpan kartu kreditnya di laci meja, dan menyelesaikan masalah ayahnya sekarang juga.

“Ayah tidak salah membesarkanmu!” kata Marhen begitu Riti berdiri di hadapannya. Ia mengajak anaknya bicara di tempat yang agak sepi.

“Apa lagi yang Ayah mau dariku? Aku tidak punya apa-apa, sudah habis jiwaku terjual demi hutang Ayah!”

“Aku lihat kamu baik-baik saja dan sepertinya Tama menyayangimu! Jadi, aku harap kamu tidak meminta sisa uang pembayaranmu!”

“Apa aku tidak salah dengar? Jadi, karena Tama baik, maka Ayah tidak akan melunasi hutang Ayah padaku?” Riti berkata sambil tersenyum miris, ia berpikir mungkin laki-laki itu bukan orang tuanya.

“Y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status