Share

39. Setelah Jam Makan Siang

Riti kembali memakai baju dan ingin segera membersihkan diri.

“Sudah kubilang istirahat saja di rumah!” kata Tama melarangnya.

“Tama, kamu tidak bisa sembarangan minta libur kerja pada perusahaan orang!” Riti menjawab sambil melangkah dan memeriksa dinding untuk mencari di mana pintunya.

Namun, ia tidak menemukan juga dan menoleh pada Tama agar laki-laki itu mau menunjukkannya.

Tama mengerti apa maksud Riti, ia berdiri dan memakai piama, laku memeluk Riti di dekat dinding.

“Pejamkan matamu!” katanya.

“Kenapa aku harus merem? Apa kamu tidak mau aku tahu di mana pintunya?” Riti menolak untuk memejamkan mata.

Tama menggelengkan kepalanya dan berkata, “Bukan!”

Lalu ia mencium bibir Riti dan menekan dua buah pedang—yang diletakkan secara bersilang pada dinding di atas kepalanya. Lantai tempat mereka berpijak tiba-tiba berputar, setelah itu dalam sekejap mereka sudah berada di luar kamar.

Riti merasakan sedikit pusing karena kecepatan putaran, tapi akhirnya ia pun tahu alasan Tama y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status