Share

38. Kasih Sayang

“Oh! Jadi begitu kisahnya?”

“Ya!”

Riti meraba-raba dinding dan melihat-lihat, “Aku pikir ada jalan rahasia lagi di sini,” katanya.

“Ada! Aku akan mengatakan semuanya, pada orang yang mencintaiku apa adanya!” Tama berkata sambil melangkah mendekati tempat tidur.

Oh ya Tuhan! Aku menyesal ... kenapa tidak dari dulu saja aku mengatakan cinta padanya?

“Ada apa di sana? Apa kamu mau tidur sekarang?” tanya Riti.

Kamar itu luas, bisa untuk melakukan beberapa hal seorang diri. Di sana tidak ada barang apa pun selain sofa tunggal yang sangat besar dan sebuah kasur tebal berwarna putih. Bagian plafon kamar juga tidak biasanya, bercat hitam.

“Kemarilah!” kata Tama setelah ia merebahkan diri di kasur yang lebar dan empuk itu.

Riti mengikutinya dengan ragu, tapi ia sudah siap dengan apa pun yang akan terjadi. Ia berpikir yang tidak-tidak untuk saat ini, bahwa keperawanannya akan segera hilang malam ini. Bahkan, ia sudah membayangkan rasanya seperti apa nanti.

Tama mengecup kening Riti begi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status