Share

7. Pembayaran Yang Terlambat

Jasin menulis pesan pada Tama dan mengatakan apa yang baru saja di dengarnya.

Sementara Tama membaca pesan Jasin dengan berpikir keras. Lalu, ia mengambil kesimpulan sendiri bahwa, Kiran adalah, istri muda Marhen, Yuna dan Riti terlahir dari wanita yang telah dicerai atau yang sedang sakit itu. Tidak mungkin Kiran yang berumur 30 tahun itu memiliki anak seusia Riti atau Yuna.

Jasin masuk ke rumah sakit dan mencari informasi dengan caranya sendiri. Ia memanfaatkan koneksi hingga bisa dengan mudah mendapatkan data yang dibutuhkannya.

Setelah Jasin yakin kalau informasi itu valid, barulah ia melaporkan kembali pada Tama. Ia menarik napas berat saat menuliskan informasi itu. Ibu Riti mungkin tidak akan lama lagi hidup di dunia.

Jasin terharu dan menulis dengan kata-kata bagus tentang istri majikannya, karena hal itulah Riti memutuskan untuk menikah dengan Tama.

Mana ada wanita yang rela menikah tanpa hadiah dan hutang sang ayah sebagai mas kawinnya? Kecuali jika ia terpaksa. Pikir Jasin dalam hatinya.

Tama menerima pesan itu sambil memikirkan Riti yang meminta uang dengan dalih membayar gaun pengantinnya.

Seharusnya gadis itu cukup berterus terang saja, maka Tama akan memberikan segalanya, asal gadis itu menciumnya.

Setelah selesai menjenguk ibunya, Riti segera pergi bekerja. Ia menitipkan sang ibu pada para perawat yang sudah sangat akrab dengannya. Ia tidak bisa terus menerus menemani saat hari-hari terakhir ibunya, sebab ia harus menghidupi dirinya sendiri serta masa depannya.

Riti menjelaskan pada Jasin agar pria itu tidak menunggu. Mereka akan kembali bertemu di tempat yang sama sebelum jam lima.

Sopir itu patuh setelah yakin kalau Riti tidak akan pergi ke mana-mana selain di toserba.

Namun, setelah Jasin pergi, Riti menemui Jojo di satu tempat yang sudah mereka janjikan sebelumnya. Saat tiba di sana ia sudah terlambat, Jojo babak belur karena dipukuli para penagih hutang.

“Hentikan!” pekik Riti sambil mendekati Jojo dan menahan tinju, dari seorang lelaki bertubuh kekar dan berkulit coklat.

“Apa kalian menagih hutangnya? Aku yang akan membayarnya!” kata Riti, sambil membantu Jojo berdiri.

“Riti! Aku menunggumu! Ke mana saja kamu dari kemarin tidak muncul di sini?” kata Jojo sambil mengusap ingus dari hidungnya yang memar terkena ditinju. Ujung bibirnya juga berdarah dan ia berdiri dengan sempoyongan.

“Nanti akan aku jelaskan padamu! Berapa yang harus aku bayar?” tanya Riti.

“Semuanya jadi 750 ribu!” kata pria bertubuh kekar.

“Hai! Apa kamu memerasku? Dia Cuma hutang 500 ribu!” kata Riti.

“Apa dia tidak bilang, sudah lebih dari tiga hari, jadi segitu yang harus dia bayar!” kata penagih hutang.

“Jojo! Apakah itu benar? Kamu berhutang pada orang yang salah!” ucap Riti.

“Ya! Maafkan aku!” sahut Jojo, ia menyadari kesalahannya, yang tidak disengaja.

Jojo sahabat Riti yang terbaik, pria itu menyukai Riti. Akan tetapi Jojo tidak pernah mengatakan perasaannya sebab . sebab iya tahu jika Riti menyukai Larry. Ia membiarkan Riti mendekati Leri, tapi ternyata Leri hanya memanfaatkan kebaikannya. Meskipun, Riti tahu kalau cintanya pada Leri hanya bertepuk sebelah tangan, tapi ia tetap berbuat baik padanya. Mengingat Leri sekarang telah menjalin hubungan dengan Sarah, teman dekatnya.

Riti pernah membutuhkan uang untuk tambahan biaya wisudanya, dan Jojo dengan senang hati membantu. Namun, ia meminjam uang itu pada rentenir. Ia yakin bisa membayar dengan gajinya, tapi, nasibnya berkata lain. Ia mendapatkan hukuman dengan potongan gaji, karena kesalahannya saat bekerja. Hasilnya, ia tidak bisa membayar hutang itu tepat pada waktunya.

Mau tidak mau ia harus jujur pada Riti demi menyelamatkan nyawanya sendiri.

Riti mengeluarkan uang yang diberikan Tama dengan sedikit kecewa, sebab ia ingin memberi hadiah ulang tahun untuk Leri dengan uang tersebut. Sebuah hadiah jam tangan, dengan harga satu juta, sangat pantas baginya. Namun, karena kesalahan sahabatnya, ia sekarang hanya memiliki uang 750 ribu saja.

“Pergilah!” kata Riti setelah dua penagih hutang itu menerima uang darinya.

Dua orang itu pergi setelah memberikan bukti pembayarannya.

“Aku kecewa padamu, Jo! Aku harap kamu tidak melakukan hal seperti ini demi aku lagi!” katanya lagi sambil menutup tas selempang di pundaknya.

“Maafkan aku, aku tidak bermaksud memanfaatkanmu!” seru Jojo malu, ia sangat merasa bersalah pada Riti.

“Ya, aku memaafkanmu. Maafkan aku juga, sudah merepotkanmu!”

“Ya! Sesama teman harus saling membantu, ayo! Kita bekerja saja, ini sudah terlambat!”

Mereka berjalan beriringan saat keluar dari gang tempat mereka bertemu. Sesekali Jojo masih mengusap luka di bibirnya karena tinju dua preman itu. Riti merasa kasihan dan memberikan selembar tisu.

Tepat di saat akan menyeberang jalan menuju toserba tempat mereka bekerja, sebuah mobil melintas. Ada seorang pria yang menatap dengan penuh amarah di matanya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status