Share

BAB 28 Dipuji

Aku mematung heran kala Pak Zen duduk diantara kami bertiga. "Maaf, saya tadi agak lama di kamar kecilnya." Pak Zen angkat bicara. Ia belum melihatku. Terus masih fokus duduk dan membenarkan pakaian.

Deg!

Dia melihatku.

"Mbak Hanah?" Ia nampak kaget. Aku mengangguk santun sambil menyeringai tipis.

"Pak Zen mengenal Mbak Hanah?" Mas Ali pun nampak heran. Ia memandangi kami.

"Mbak Hanah ini tetangga saya. Tapi sekarang ia sudah pindah." Pak Zen menjawab. Alisnya saling bertaut heran.

"Oh, jadi Pak Zen dengan sahabat saya ini sudah saling kenal?" Resti menimpali. "Wah, ini kebetulan, dong," imbuh Resti. Semai senyuman tipis masih kuperlihatkan.

"Oh, jadi Mbak Hanah ini sahabat istri Pak Ali?" Kembali Pak Zen memastikan. "Betul, Pak Zen. Dan orang yang saya maksud untuk rancang busana pegawai hotel Pak Zen itu ... ya, Mbak Hanah."

Pak Zen nampak kaget sekali. Aku benar-benar malu. Mana mungkin dia akan setuju? Sedangkan dia tahu siapa diriku. Hanya wanita miskin keluaran sekolah menengah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status