Share

BAB 52 Skandal Baju

"Mbak Hanah dan Afni gak usah ke pasar. Belanjanya di sini saja. Biar gak terlalu muter-muter nyari barangnya. Di sini juga komplit." Pak Zen menjelasakan.

"Nanti saja pulangnya saya ke pasar, Pak. Sekarang saya akan bantu carikan pakaian saja buat Helen." Aku menjawab.

"Ayok!" Pak Zen sudah ancang-ancang keluar, pun kami menyusul. Ah biarlah, nanti aku balik lagi ke pasar. Sambil pulang.

Tak lama berjalan karena kami memakai lift untuk naik, sampailah kami di lantai tiga. Pak Zen yang menekan tombol di lift, karena aku tak terlalu tahu dimana letak penjual kebaya.

Akhirnya kami sampai. Benar saja, bermacam-macam busana terpampang. Bagian kiri khusus tema kebaya dan pakaian-pakaian daerah.

"Kamu harus pakai kebaya apa, Sayang?" tanyaku pada Helen. "Kebaya apa saja. Warnanya harus merah muda, Tante. Buat menari," jawabnya. Kami sudah berada tepat di depan toko.

"Mau kebaya modern atau tradisional?" tanyaku lagi. "Tradisional saja, Tante. Ibu guru suruhnya seperti itu." Helen menjawab
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status