Namun, Melinda juga tidak bisa melakukan apa pun pada putri lainnya. Sebagai seorang ibu tiri, dia harus berusaha jauh lebih keras daripada orang lain.Dia bukannya tidak pernah mengeluh, tetapi setiap dia memikirkan suaminya, dia diam-diam menelan kembali semua keluhannya.Namun, dia sama sekali tidak pernah menyangka bahwa segala pengorbanannya selama ini hanya membuatnya menjadi pendosa.Mengapa?Melinda langsung jatuh pingsan.Saat Peter menyadarinya, air mata di pipinya Melinda bahkan belum kering.Pada awal hidupnya, Peter juga termasuk sangat beruntung. Sayangnya, sejak kematian ayahnya, Keluarga Respati terkena dampak yang sangat besar, Peter juga sangat terpukul.Dia berniat untuk memimpin Keluarga Respati kembali ke kejayaan, tetapi dia tidak mahir dalam berbisnis.Di perusahaan, dia juga hanya bisa mempertahankan keadaan yang sama dengan susah payah.Dia juga harus berhati-hati agar mereka tidak diserang oleh orang lain.Seminggu kemudian, Aylin baru mendengar kabar bahwa Me
"Baiklah, kalau sudah pasti, kita juga nggak perlu ketemu lagi. Hati-hati, jangan sampai dicurigai Aylin."Mendengar ucapan Veren, Levina merasa sangat kesal."Dasar pengecut, memangnya dia siapa?! Lihatlah dia, tanpa siapa pun di sisinya, memangnya dia berani keluar?""Huh! Suatu hari nanti, aku akan mendapatkan kesempatan. Aylin, tunggu saja! Lain kali kamu muncul di hadapanku, akan ada asam sulfat di wajahmu!"Nada bicaranya sangat menakutkan, membuat Veren merasa sangat tidak nyaman."Kalaupun kamu mau beraksi, waktunya bukan sekarang. Dia selalu ditemani oleh banyak orang, bagaimana kamu bisa menjamin bahwa kamu bisa pergi dengan selamat?""Kalau kamu nggak bisa mengendalikan perbuatanmu sendiri, aku nggak bisa bekerja sama denganmu," kata Veren.Mendengar ucapan Veren, Levina langsung mengangkat kepalanya dan berteriak dengan keras, "Apa? Kamu mau mengakhiri kontrak secara sepihak?"Veren merasa sangat malu, masih ada pelanggan lain di dalam kafe. Mendengar suara ini, dia pun men
Namun, walaupun kelihatan dari luar Aylin telah menjauhi orang-orang tersebut, sesungguhnya dalam lubuk hatinya, selama ini dia tidak bisa melepaskan mereka sepenuhnya.Terlebih lagi, bagaimanapun juga, wanita itu adalah ibu kandungnya. Bagaimana mungkin dia bisa memutuskan hubungannya dengan ibu kandungnya semudah itu?Aylin adalah sosok wanita berhati lembut. Namun, hal yang paling ditakutkan olehnya adalah wanita itu ditindas dan dimanfaatkan oleh orang lain karena kebaikan hatinya itu.Sesungguhnya, Jason sama sekali tidak merasa simpati pada wanita yang sudah mengalami infark serebral itu.Wanita itu sendiri yang memperlakukan putri kandungnya dengan buruk. Kalau kala itu dia tidak melakukan tindakan seperti ini, mungkin saja dia tidak akan berakhir seperti sekarang ini.Saat dia mencampakkan dan tidak memedulikan putri kandungnya, apa dia pernah memikirkan adanya kemungkinan suatu hari nanti saat dia tergeletak tak berdaya di tempat tidur, tidak ada seorang pun yang menjaga dan m
Levina saja tidak takut dimaki oleh orang-orang, lalu mengapa Melinda sangat memedulikan pandangan dan penilaian orang lain?Mengingat apa yang telah dilakukan oleh Melinda selama ini dan situasi wanita itu sekarang ini, Aylin hanya bisa menghela napas.Dia sudah tidak ingin menanyakan pada wanita itu apakah wanita itu menyesali semua perbuatannya atau tidak.Mengapa demikan? Karena sudah tidak perlu lagi.Hingga sopir melajukan mobil ke tempat parkir rumah sakit, tidak tahu mengapa hari ini ada banyak orang yang mengunjungi rumah sakit yang berlokasi di pinggiran kota dan biasanya sepi pengunjung itu.Saat Aylin bersiap untuk membuka pintu dan turun dari mobil, tiba-tiba Jason menggenggam tangannya, seolah-olah mengisyaratkannya untuk jangan turun dari mobil."Ada apa?"Aylin langsung menoleh, ekspresinya tampak sedikit terkejut."Tanganmu dingin, apa yang telah terjadi?"Jason mengamati jumlah orang yang banyaknya tidak biasa itu dari kaca mobil dengan ekspresi sangat waspada."Aku s
Sambil menyunggingkan seulas senyum, Jason mencium sisi wajahnya dan berkata, "Untuk sementara waktu ini memang masih bukan, tapi kelak kamu pasti akan menjadi seorang artis yang sangat terkenal."Hanya dengan mengandalkan kemampuan akting dan profesionalitas Aylin dalam bekerja, Jason sangat yakin suatu hari nanti Aylin pasti akan bisa menduduki posisi puncak dunia hiburan, hanya masalah waktu saja.Sayang sekali, biarpun masih ada orang yang diam-diam melakukan trik-trik rendahan untuk menjatuhkan Aylin, tetap saja tidak bisa menghalangi jalan karier Aylin."Apa kamu takut?" tanya Jason.Saat ini, di dalam mobil hanya ada mereka berdua dengan sopir. Ingin menghindari sorot kamera sekelompok wartawan itu, tentu saja tidak memungkinkan.Aylin menatap Jason, keduanya saling melempar pandangan dan tersenyum.Sejak memutuskan untuk menjalin hubungan dengan Jason, dia sudah pernah memikirkan suatu hari nanti hubungan mereka pasti akan terekspos. Namun, Aylin tidak peduli.Dia adalah seoran
Aylin dan Jason berpakaian sangat sederhana, masing-masing dari mereka memakai kacamata hitam.Di bawah perlindungan Jason, Aylin langsung bersembunyi di belakang pria itu.Namun, sayangnya tidak peduli seberapa takut pun sekelompok wartawan itu pada Jason, mereka memang menunggu di sini demi memperoleh bahan untuk menyiarkan berita hangat. Begitu melihat mereka berdua turun dari mobil, satu per satu dari sekelompok wartawan itu tidak bisa menahan diri lagi dan mulai melangkah maju untuk mengerumuni mereka."Pak Jason! Pak Jason! Apa Bapak datang untuk menemani Aylin menjenguk calon mertua Bapak?""Pak Jason, walau ada kamera yang menyorot kalian, kalian berdua langsung turun dari mobil begitu saja, apa itu artinya kalian sudah mengakui hubungan kalian?"Dari awal hingga akhir, Jason hanya memasang ekspresi dingin, sedangkan sopir yang berjalan di depannya sibuk menghalangi mikrofon-mikrofon yang ditujukan ke arah Jason.Bulir-bulir keringat tampak bercucuran membasahi pakaian sopir it
Setelah melangkahkan kakinya dengan susah payah hingga mencapai pintu utama rumah sakit, dia baru menoleh dan melontarkan beberapa patah kata. "Semuanya, aku harap kalian nggak ikut masuk ke dalam. Tempat ini adalah rumah sakit, orang-orang di dalamnya adalah pasien. Kalau kalian ikut masuk, hanya akan mengganggu istirahat mereka."Walaupun sedang menghadap para wartawan itu secara langsung, Jason tetap menggandeng tangan Aylin dengan erat. Mereka berdua sama sekali tidak melepaskan tangan satu sama lain satu detik pun.Para wartawan itu juga bukan benar-benar tidak berhati nurani. Karena Aylin sudah berbicara demikian, tentu saja mereka tidak akan ikut masuk ke dalam.Hanya saja, ada seseorang yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajukan satu pertanyaan. "Apakah sekarang kalian berdua sudah mengakui bahwa kalian menjalin hubungan asmara?"Pada saat bersamaan, para wartawan terus menyorot tangan mereka berdua yang bertautan satu sama lain untuk menuliskan artikel yang lebih mengge
Saat mereka sudah hampir mendekati pintu bangsal Melinda, tanpa Aylin sadari, langkah kakinya mulai melambat. Jason juga memperlambat langkah kakinya untuk mengimbangi langkah kaki Aylin."Bagaimana ini? Aku sedikit takut melihat kondisinya saat ini."Aylin menundukkan kepalanya. Hanya saja, satu tangannya menggenggam tangan Jason dengan erat, seolah-olah ingin menyerap sedikit energi dari pria itu."Jangan takut, aku akan senantiasa menemanimu."Aylin menarik napas dalam-dalam. Dia sendiri sudah memutuskan untuk datang menjenguk wanita itu.Lagi pula, sekarang dia sudah berada di depan pintu bangsal wanita itu, bagaimana mungkin dia berubah pikiran sekarang? Dia harus melakukan apa yang sudah diputuskannya.Tidak peduli apakah wanita itu menjalani hidup dengan baik atau buruk, dia tetap harus menemuinya sekali.Kala itu, wanita itulah yang telah memberinya kehidupan. Kini, di saat wanita itu membutuhkan seseorang untuk menjaga dan merawatnya, bagaimana mungkin dia bisa mengabaikan wan