Share

Bab 22: Ngambek

Naya turun dari lantai dua dengan ekspresi merengut khas dirinya. Dia bahkan mengabaikan setiap orang yang menatap ke arahnya. Beberapa dari mereka adalah pembeli yang mengenal Naya sejak lama, pun Bang Jono yang tidak bisa berpura-pura tidak melihat Naya di depan matanya.

Naya segera berjalan ke arah depan dengan langkah tergesa-gesa. Dia menapakkan kaki dengan kasar di lantai keramik agar seorang pria muda yang membuat hari dan hatinya berombak itu mendengar.

“Nay? Langsung pulang? Makan dulu dengan Bang Jono dan Toke,” panggil Bang Jono.

Naya tidak tertarik sama sekali. Dia menuruni anak tangga di teras toko dan langsung meminjakkan kaki di aspal. Dia tahu jika mengabaikan orang tua seperti Bang Jono itu tidak baik, tapi di belakang Bang Jono ada Adam. Naya masih menyimpan kekesalan pada Adam, terlebih setelah Toke Jaya memaksanya belajar dari Adam.

Bagaimana bisa dia belajar dari pria itu jika setiap harinya hatinya teriris sakit. Bagaiman

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status