Share

Bab 30. Asisten Faqih

Saat petang selepas shalat maghrib, di teras sebuah rumah khas model Belanda yang direnovasi .…

"Lepaskan dong, Mas!" Jeta berusaha menarik tangannya dari ditahan oleh Azrul.

"Tidak Jeta. Katakan dulu kamu bersedia menungguku. Kita akan hidup bersama, aku sudah mengupayakan segalanya dengan damai. Orang tuaku dan orang tua perempuan yang akan dinikahkan denganku, menerima keputusanku untuk menikah yang kedua denganmu. Bukan nikah siri. Kita akan menikah resmi." Azrul terus mencekal tangan Jeta.

Gadis itu keberatan untuk kembali membahas masalah mereka dengan kesepakatan yang sejalan. Jeta menganggap masalah sudah selesai dan tidak ada yang perlu dibincang lagi. Tetapi tidak dengan Azrul.

"Tidak ada hal pribadi apa pun yang patut dibahas. Anggap hubungan yang pernah ada itu adalah masa lalu, please …," ucap Jeta kesal dan sedih. Merasa diri tidak punya kebebasan dan seperti dikendalikan.

"Aku tidak bisa. Aku terlanjur berniat serius denganmu, Jeta," tandas Azrul mengiba.

"Lepaskan du
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status