Share

Bab 58. Kembali

Tepat dalam dua puluh menit dari waktu yang dihitung, Jeta menarik pintu kamar dengan menguatkan raga. Berharap segera berjumpa sang mama untuk langsung berpamitan dan pergi. Rasanya ingin cepat merebah dan meletak kepala dengan tenang.

"Jeta, ngapain bawa tas?!" tanya Fani dari arah dapur. Sambil membawa semangkuk anggur yang habis dicuci. Jeta baru saja muncul dari kamar dan sedikit terkejut.

"Ma, aku mau ngambil baju ke tempat Faqih! Nanti keburu dia berangkat kerja! Aku nggak punya duplikat kunci!" Jeta menyahut cepat sambil menyambar tangan Fani. Mencium punggung tangan dan kemudian pipinya.

"Lhoh, belum makan?!" Fani terperanjat.

"Taksi sudah nunggu di pagar, Ma!" Jeta sambil pergi ke meja makan dan menyalami Ardi yang terbengong menyimak.

"Mari, Pa. Assalamu'alaikum!" Jeta berlalu sambil memandang Fani sekilas. Berjalan sangat cepat sambil menahan mual dan pusing.

"Jeta! Nanti kamu pulang, kan?!" Fani berseru dan berdiri di teras saat Jeta sudah mencapai pintu pagar.

"Insya Al
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status