Share

Bab 57. Ingin Kembali

Rasa mengantuk demikian menggayut sesaat setelah makan malam. Bahkan belum juga adzan isya berkumandang terdengar. Namun, Jeta masuk kamar mengabaikan mamanya yang mencuci piring kotor dengan Om Ardi bersama Faqih di ruang televisi.

Kini, tengah malam dirinya terbangun. Rasanya seperti hampa kala mengingat sesuatu yang mungkin telah berlaku. Ya, Faqih pasti sudah kembali ke apartemen dan meninggalkannya tanpa pamit. Merasa hal mustahil jika dia akan menginap juga di rumah ini.

Tidak salah lelaki itu, memang dirinya harus kembali pada ibunyalah yang lebih patut. Bukan justru merepotkan seorang lelaki yang tak ada hubungan darah sama sekali.

Satu pesan dari Faqih cukup menghibur. Ternyata telah meninggalkan kata pamit untuknya di ponsel. Hal itu telah membuatnya lega. Akan rela dihabiskan sisa waktu sebelum menikah dengan Jovan di rumah mamanya.

Tengah malam itu Jeta tersenyum. Merebah dengan wajah tengadah dan memandang langit kamar. Teringat betapa berubah sangat baik sikap Faqih pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status