Share

Bencana Telah Lewat

Ghiyas dan Naya segera dilarikan ke pusat kesehatan terdekat. Ke sebuah puskesmas, karena jarak ke rumah sakit terlalu jauh. Toh, Ghiyas juga menyatakan jika tak ada luka serius pada mereka.

Keduanya diberikan pertolongan pada luka-luka yang mereka alami. Lecet dan lebam di mana-mana, serta luka terbuka yang harus segera diobati. Ghiyas menatapi Naya yang terus mendesis dan merintih, bahkan air matanya terus menetes selama dia diobati di sekujur tubuhnya.

“Sakitnya sebentar, kok,” ucap Ghiyas pelan sambil mengulum senyum.

“Senua dokter juga bakal bilang gitu.” Naya terisak sambil mengusap air matanya.

“Karena memang sebentar, kok. Nanti kalau udah sembuh enggak akan sakit lagi,” balas Ghiyas.

“Ya karena sembuh, enggak sakit. Gimana, sih?!” Naya tetap mengomel tak peduli sedang menangis.

“Tolong dikasih pereda nyeri, biar enggak ngerengek sakit terus,” ujar Ghiyas pada perawatnya Nay

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status