Share

Pasien Dadakan

Malam itu, Naya dan Ghiyas tengah berkemas karena besok pagi akan pulang. Ghiyas memegangi bahunya yang terasa masih ngilu. Cederanya memang tidak sampai patah, namun tulang bahunya memang masih sakit. Dia memeganginya sambil memutarkannya perlahan.

“Kenapa? Sakit?” Naya mendekati Ghiyas sambil memegang punggung suaminya itu.

“Kenapa, Gi? Bahumu masih sakit? Kuat nyetir enggak, besok?” tanya Ayah Ghiyas saat melihat ke arah Ghiyas yang tengah memegangi bahunya itu.

“Enggak begitu, sih. Kuat, kok,” jawab Ghiyas.

“Kalau enggak kuat, enggak usah dipaksain, Gi! Mending diistirahatkan dulu bahunya, daripada nanti makin parah,” ujar mamanya Naya.

“Enggak, enggak ada luka serius, kok.” Ghiyas berusaha menenangkan para orang tua yang cemas.

Ghiyas melirik Naya yang kini tangannya memegangi bahunya. Tangan Ghiyas menimpa tangan Naya dan memeganginya. Isyarat jika dirinya tidak apa-apa. Naya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status