Share

BAB 82 Petaka yang tak terhindarkan

Suara sirine ambulans meraung-raung di jalanan kota yang padat, menambah kecemasan yang menggantung di udara. Di dalam ambulans, Nathalia dan salah seorang pembantunya terbaring tak berdaya. Wajah Nathalia pucat, sementara pembantunya sudah tidak bergerak sama sekali.

Sesampainya di rumah sakit, paramedis dengan cepat mendorong brankar mereka menuju pintu ruang gawat darurat, bergegas melawan waktu. Venina, dengan wajah pucat pasi dan bibir bergetar, mengikuti di belakang mereka. Matanya yang basah memancarkan kekhawatiran yang mendalam, penuh doa agar semuanya bisa diselamatkan.

Pintu ruang gawat darurat terbuka tiba-tiba, seorang perawat senior keluar dengan langkah tergesa-gesa. "Bagaimana keadaannya?

Paramedis yang membawa Nathalia menjawab cepat, "Trauma kapitis, tapi dia masih hidup. Yang satunya sudah meningg

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status