Share

Bab 22

“Tapi, Nazwa … Nazwa tak mempunyai perasaan yang sama dengan apa yang Razky rasakan terhadap Nazwa. Nien, Bunda. Ada orang lain di hati Nazwa saat ini. Bahkan Nazwa sudah menyetujui permintaannya untuk menikahi Nazwa.” Nazwa menghela nafasnya dengan gemuruh di dadanya. “Bagaimana ini? Nazwa takut akan menya…,”

“Menyakiti perasaanku?” tanya Razky memotong ucapan Nazwa.

Nazwa terkejut. Ia tak melihat kedatangan Razky sebelumnya.

“Wah, sepertinya kita harus memberikan mereka waktu, Ambu.” Bunda Salma memberi kode kepada Ambu Sevina.

“Betul sekali, Bun,” angguk Nien Sevina. “Ayo, biarkan mereka menyelesaikan apa yang harus diselesaikan,” ucap Nien bangkit dari duduknya dan beranjak sambil menggenggam jemari Bunda Asma.

Nazwa memandangi kepergian Nien Sevina dan Bunda Asma dengan pandangan tak rela. Bagaimana ia harus menghadapi Razky? Saat ini sungguh ia menyesali keputusannya mengiyakan ajakan Razky tadi pagi.

“Nazwa. Kita bicara di taman

saraswatinda

Hi my loyal readers ... Mugi sehat-sehat selalu ya dan jangan lupa untuk selalu bahagia. Sejenak kita mengenang awal rasa yang tercipta di hati Razky untuk Nazwa, oke? Karena kenangan manis selalu menghadirkan rasa bahagia ( untuk authors sih *smile* ). Mugi begitu juga dengan kalian, my loyal readers ...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status