Share

Bab 16

Hazel berpikir sejenak, lalu keluar untuk meminta Line Sergio kepada Adam.

Status mereka sudah menjadi suami istri yang sah, tetapi mereka masih belum menambahkan Line satu sama lain. Rasanya sedikit tidak pantas.

Meski pernikahan mereka hanya sekedar formalitas, tetapi apa yang seharusnya ada harus tetap ada.

Setelah mendengar permintaan Hazel, mata Adam berkilat kaget.

Dia menambahkan kontak Line Hazel, lalu mengirimkan kontak Sergio kepada Hazel.

Ponsel Hazel berbunyi dan dia menerima pesan tersebut. Dia membuka kontak Sergio dan melihat bahwa akun Sergio sangat bersih.

Foto profil pria itu juga berwarna hitam polos tanpa pola apa pun.

Lingkaran pertemanannya juga kosong.

Terlihat sangat cocok dengan gaya keren Sergio.

Hazel menambahkan pertemanan dan menuliskan sebuah catatan, "Om, ini Hazel."

Namun, Hazel merasa pesan ini terkesan tidak sopan dan terlalu acuh. Jadi, dia menambahkan emoji lucu di bagian belakang tulisan.

Setelah mengirim pesan, Hazel menunggu lama dan masih tidak ada balasan.

Hazel memegang ponsel itu dengan ekspresi ragu-ragu, bertanya-tanya apakah dia harus mengirimkan pertemanan lagi.

Namun, dia segera mengurungkan niatnya. Sebagai seorang pimpinan sebuah perusahaan multinasional, Sergio pasti punya banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.

Dia seharusnya tidak mengganggunya dengan masalah sepele seperti itu.

Jika mengirimkan pertemanan berkali-kali, itu malah akan memberikan kesan kalau Hazel terlalu terburu-buru dan seenaknya.

Jadi, Hazel melemparkan ponselnya ke samping tempat tidur dan mulai memilah perhiasannya.

Untuk memudahkannya meletakkan barang-barangnya, Sergio secara khusus memerintahkan Adam untuk merapikan kamar.

Ruang ganti yang semula milik Sergio, setengahnya sudah terisi oleh barang-barang Hazel.

Adam bahkan membantunya membuat ruang khusus untuk memajang berbagai perhiasan.

Setelah menyimpan semuanya, Hazel mengangguk puas, merasakan gelenyar samar di hatinya.

Ini adalah pertama kalinya dia berbagi ruang ganti yang sama dengan orang lain.

Namun, jika orang yang akan menghabiskan sisa hidupnya bersamanya adalah Sergio, ini tidak terlalu sulit untuk diterima.

Bagaimanapun, Sergio itu tampan dan kaya.

Yang terpenting adalah hubungan mereka yang kooperatif dan tidak melibatkan emosi. Pernikahan seperti itu seringkali menjadi hubungan yang kuat.

Kalaupun suatu saat nanti Sergio punya wanita yang dia sukai atau memiliki wanita lain di luar sana, Hazel bisa pergi kapan saja.

Hazel juga bisa membawa pergi sebagian harta milik Sergio.

Hazel merasa Sergio adalah orang yang baik untuk diajak berteman. Meski keduanya hanya menjalani hubungan kerja sama, Sergio memberinya banyak kebutuhan materi.

Sebagai gantinya, Hazel pasti akan memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang istri semaksimal mungkin.

Pada saat ini, ponselnya tiba-tiba bergetar, yang sepertinya merupakan suara pemberitahuan pesan dari Lina.

Tadinya, Hazel mengira bahwa permintaan pertemanan yang dikirimkan kepada Sergio telah disetujui. Namun, tidak disangka kalau Winda lah yang menelepon.

"Hazel, kemarin kamu mabuk dan kita belum selesai bicara. Cepat keluar. Aku tunggu di Palace Center."

Kebetulan Hazel memiliki banyak hal yang ingin ditanyakan kepada Winda. Jadi, dia menyetujuinya tanpa berpikir panjang.

Kemarin malam Hazel minum sampai mabuk, jadi tidak bisa mengingat banyak hal.

Dia hanya ingat bahwa dia sedang minum bersama Winda, tidak ingat mengapa Sergio tahu di bar mana dia berada atau kapan pria itu membawanya pulang.

Dia memasuki ruang ganti, memilih satu set pakaian sederhana dan nyaman untuk dipakai, lalu berpamitan kepada Adam kalau dia akan pergi keluar.

...

Perusahaan Hardwin, ruang presdir.

Sergio menunduk, membolak-balik dokumen di depannya sembari mendengarkan laporan direktur proyek.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status