Saat melihat makin banyak orang yang berkerumun di sekitar, Darra menggertakkan gigi penuh kebencian, lalu menutupi wajahnya agar tidak dikenali.Keputusannya salah karena memutuskan datang ke restoran ini untuk makan siang.Seharusnya dia tidak berurusan dengan si jalang Hazel!Itu salah Hazel. Kenapa dia mengatakannya keras-keras? Dia bisa merasakan dengan jelas bahwa sorot mata orang di sekitar menatapnya dengan aneh.Tatapan mereka diwarnai dengan penghinaan dan ejekan, seperti mereka melihat orang ketiga yang sudah merusak hubungan orang lain.Akan tetapi, kesalahan apa yang dia lakukan?Dalam suatu hubungan, yang tidak dicintailah yang menjadi orang ketiga.Justin mencintainya, jadi dialah yang seharusnya menikah dengan Justin.Hazel hanya memonopoli pernikahan karena bantuan Liana.Justin juga belum pernah dikelilingi oleh begitu banyak orang sebelumnya. Sekilas, rasa malu melintas di wajahnya yang tampan.Dia berteriak marah, "Hazel, masih mau membuat keributan? Memang benar ka
Hazel tidak menyadari ada dua orang pria yang keluar dari tembok pembatas di lantai atas setelah mereka pergi.Salah satu dari mereka mengenakan setelan jas yang rapi dan mengenakan kacamata. Penampilannya sangat rapi dan tertata.Yang satunya lagi mengenakan setelan santai berwarna putih. Bagian ritsleting depan setengah terbuka, memperlihatkan tulang selangka yang indah di dalamnya. Penampilannya ini memberikan kesan bebas.Rafael, yang mengenakan setelan santai berwarna putih, meletakkan lengannya di tubuh pria di sisinya. Dia tersenyum, lalu mengatakan, "Aku sempat khawatir kakak ipar akan ditindas. Tapi sepertinya Sergio nggak memilih orang yang salah."Namun, Hazel cukup waspada juga rupanya.Awalnya, mereka memperhatikan Hazel secara diam-diam sambil bersembunyi. Tidak disangka kalau mereka hampir ketahuan.Sepertinya Hazel masih belum tahu akan identitas mereka.Dalam beberapa tahun ini, Sergio juga menegaskan kalau beberapa dari mereka tidak diperbolehkan muncul di depan Hazel
Mendapatkan balasan seperti itu dari Hazel, Justin menggertakkan gigi karena marah, ingin membanting ponselnya.Dia menarik napas dalam-dalam dan memaksa dirinya untuk tenang sambil terus mengetik pesan balasan."Kamu diuntungkan karena menyandang status calon menantu Keluarga Hardwin selama bertahun-tahun, tapi masih ingin meminta uang dariku? Jangan harap! Aku peringatkan, besok pergi temui Nenek dan batalkan pernikahan itu. Kalau nggak, aku nggak akan pernah sekalipun menemuimu setelah pernikahan kita."Hazel langsung menjawab, "Boleh saja kalau mau membatalkan pernikahan. Berikan uang seratus miliar kepadaku dan jangan kurang satu sen pun. Kalau nggak, wanita yang kamu cintai akan menyandang status selingkuhan selamanya."Justin tidak percaya bahwa kata-kata itu dikirimkan oleh seorang Hazel yang selalu lemah lembut.Sebelumnya, kalau Justin bersikap sedikit keras, Hazel pasti akan mengalah dan memakluminya.Tanpa sadar, dia yakin bahwa kali ini Hazel pasti akan mengalah.Bagaimana
Efisiensi Adam dalam bekerja sangat tinggi. Orang-orang yang dia pekerjakan semuanya adalah detektif swasta profesional.Jadi, hanya butuh waktu sehari bagi Hazel untuk menerima sebagian dari "bukti" kelakuan Justin.Setelah membaca hasil penyelidikan yang diterima, Hazel menyadari bahwa Justin sudah meniduri Darra sejak lima tahun yang lalu.Saat itu, Darra harusnya masih duduk di bangku SMA.Hazel berdecak pelan, bibirnya terangkat membentuk senyum mengejek.Tidak heran Justin mengatakan kalau Hazel sangat tertutup dan kaku. Jadi, itu karena dia telah menikmati banyak hal menyenangkan.Namun, Darra benar-benar mampu membuat Justin begitu mencintainya.Sejak lima tahun yang lalu sampai beberapa hari yang lalu, mereka selalu pergi ke hotel tiga hingga empat kali dalam satu bulan.Yang paling berlebihan adalah saat tahun pertama, saat Darra berusia 17 tahun. Mereka memesan kamar tiga sampai lima kali dalam satu minggu.Rekor tertinggi ternyata tuju kali dalam satu minggu.Hazel menyangg
Begitu berada di sana, tidak ada yang peduli betapa mulianya status orang itu. Yang ada hanyalah siapa yang memiliki tinju yang lebih keras."Jadi ...."Hazel mengetuk-ngetukkan ujung jarinya di atas meja sambil berpikir.Melihat Hazel menunduk, Adam tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas. Jadi, dia kembali bertanya, "Nyonya, apa ada yang mencuri sesuatu milik Nyonya?"Hazel mencibir dan menunjuk ke arah Vila Ragasa di dalam informasi. "Vila mewah ini adalah warisan yang ditinggalkan oleh ibuku, tapi Justin memberikannya kepada Darra. Menurutmu, apa ini termasuk tindakan pencurian?"Vila Ragasa ini dipinjamkan oleh Hazel kepada Justin. Tidak disangka kalau Justin malah memberikannya kepada Darra sebagai hadiah ulang tahun.Lima tahun yang lalu, hubungannya dengan Justin belum hancur.Justin mengatakan bahwa dia menyukai Vila Ragasa milik Hazel dan ingin mengajak teman-temannya ke sana selama beberapa hari.Pada saat itu, Hazel bahkan menyerahkan kunci vila itu kepada Justin tanpa
Adam memandang wajah dingin Sergio, tidak tahu harus bersikap seperti apa di saat seperti ini.Dia bertanya dengan suara pelan, "Apa maksud Tuan?""Susun ulang informasi yang lebih rinci dan kirimkan ke email ku besok sore.""Baik. Akan saya lakukan."Adam mengangguk sebagai jawaban, lalu berbalik meninggalkan ruang tamu.Tampaknya kali ini Sergio benar-benar marah.Namun, itu semua karena ulah Justin sendiri.Awalnya, Justin lah yang memohon untuk dinikahkan dengan Hazel. Namun, sekarang sikapnya malah tidak bertanggung jawab. Dia bahkan sampai melakukan hal bodoh seperti ini. Benar-benar mempermalukan wajah Keluarga Hardwin.Setelah Adam pergi, hanya Hazel dan Sergio yang tersisa di ruang tamu.Hazel berdiri dan berjalan menghampiri Sergio. Dia mendongak dan menatap Sergio. "Apa Om akan membantuku?"Ketika bertemu dengan sorot mata Hazel yang jernih, semua kemarahan di wajah Sergio langsung menghilang.Sergio menunduk dan tersenyum tipis saat menatap gadis yang hanya setinggi bahunya
Nada bicara Sergio tegas. Dia juga memberikan penekanan pada setiap kata yang dia lontarkan.Dia tidak bisa mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya karena takut membuat Hazel ketakutan. Namun, hal itu tidak menghentikannya untuk menggunakan posisinya sebagai seorang suami untuk menunjukkan kepada istrinya bahwa istrinya tidak pernah sendirian.Setidaknya mulai sekarang, Sergio akan melindunginya.Tidak ada yang diperbolehkan mengganggu istrinya.Ini adalah pertama kalinya Hazel dipilih dengan tegas oleh seseorang, pertama kalinya dia menyadari bahwa dia mungkin tidak sendirian.Setidaknya di dunia ini, ada seseorang yang mengatakan bahwa mereka bersedia melindunginya.Mata Hazel tiba-tiba menjadi lembap dan air matanya jatuh tak terkendali.Tanpa sadar, dia mengulurkan tangan untuk menghapusnya, tidak ingin kehilangan muka di depan Sergio. Namun, air matanya tidak bisa berhenti mengalir. Makin diseka malah makin jatuh tak terbendung."Om, kenapa kamu begitu baik padaku?"Hazel menete
Sore berikutnya, Adam telah menyusun informasi rinci yang diminta oleh Sergio.Ketika melihat tumpukan dokumen tebal yang diserahkan Adam, Hazel pun terkejut. "Sebanyak ini?""Ya, Tuan Justin dan Darra sangat terang-terangan, jadi ada banyak bukti yang tertinggal."Justin tidak pernah terkekang. Selama beberapa tahun ini, ketika dia menghadiri jamuan makan atau berbagai pesta, dia pasti akan membawa Darra bersamanya.Jadi, meskipun Darra hanyalah seorang anak haram, dia telah berhasil memantapkan dirinya di keluarga kaya Kota Palapa.Ditambah lagi, Darra sangat pandai dalam bersikap. Dia bersikap lembut dan baik hati, jadi memiliki banyak teman dalam lingkaran para orang kaya.Hazel mengambil dokumen itu dan membolak-balik halamannya.Matanya langsung tertuju pada sertifikat diagnosis rumah sakit. "Darra melakukan aborsi?"Dia terus melihat ke bawah dan menemukan bahwa Darra tidak hanya pernah melakukan aborsi, tetapi dia sudah melakukannya sampai tiga kali.Dia melakukan aborsi untuk