Share

49. Dia yang Hancur

Rena menatap dreamcatcher yang berayun pelan dicumbu semilir angin sore. Tergantung pada jendela terbuka tak jauh di depannya. Ia merasa cukup puas walaupun tampilan benda itu tak secantik yang biasa ia temukan di toko-toko.

Lagipula untuk ukuran pemula seperti dirinya, penangkal mimpi itu cukup terlihat mengagumkan meski hanya didesain ala kadarnya dengan alat dan bahan seadanya. Benang rajut, lingkaran kayu, solasi warna, lem tembak, gunting, dan bulu kemoceng, tidak sulit baginya menemukan kumpulan benda itu dengan sedikit bantuan Mbok Irma.

Rena memeluk tubuhnya sendiri sembari merapatkan jarak pada jendela berkusen lebar di hadapannya. Membiarkan gerakan rumbai-rumbai piringan penangkal mimpi itu menyapu kepalanya saat kembali tertiup angin. 

Berbanding terbalik dengan kamar yang ia tempati, ruangan ini tidak memiliki balkon luar dan hanya dihiasi empat jendela besar berdampingan menghadap langsung ke arah barat mata angin, memungkinkan sinar mataha

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status