Share

Iba

"Jack. Rani udah sadar."

Janu langsung mematikan sambungan telepon dan bergegas menuju ke rumah sakit. Sebelum berangkat, dia sudah menitipkan Nadine kepada Inah, dan berpesan agar segera menghubungi jika terjadi sesuatu. Istrinya sudah meminta untuk pulang ke rumah orang tua, tetapi dia masih menahan. Rencananya nanti sekalin mendekati hari lahiran.

Mobil Janu melaju membelah jalanan ibu kota yang siang ini padat, sehingga harus extra sabar jika terkena macet. Lalu lalang kendaraan yang saling berebutan dan tak sabar ingin mendahului satu dengan yang lain, menjadi pemandangan lumrah di setiap harinya. Sepanjang perjalanan, ada sedikit rasa lega di hatinya saat menerima telepon tadi. Paling tidak, dengan sadarnya Rani mengurangi rasa khawatir mereka.

"Sini."

Andreas menarik lengannya, lalu membawa lelaki itu masuk ke ruangan intensif. Mereka menuju bed tempat Rani berbaring. Beberapa selang masih menempel di tubuhnya. Wanita itu lemah, hanya saja ketika melihat Janu mendekat, bibirny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status