Share

Syukur

Rahmat berulang kali mengucapkan syukur atas perkembangan yang dialami Rani. Dia mengusap air mata yang sempat menetes beberapa menit yang lalu. Semua orang serasa mimpi, tak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat. Perlahan tapi pasti, tubuh yang tak berdaya itu akhirnya mulai sadar, walaupun belum sepenuhnya pulih.

Setelah mengucapkan nama lelaki yang di sayangi, Rani kembali tak sadarkan diri. Mata yang berhari-hari terkatup itu bahkan enggan menyapa orang yang dia sebut. Dia kembali ke alam mimpi, larut dalam buaian indah yang telah menemaninya beberapa hari ini.

"Semua boleh keluar."

Perintah dokter senior sempat mengagetkan mereka. Dua orang lelaki itu akhirnya memilih patuh, dan melanjutkan pembicaraan setelah meninggalkan ruangan itu.

"Makasih, Nak Dokter," ucap Rahmat menjabat tangan Janu erat.

Janu membalasnya dengan melakukan hal yang sama. Mereka sempat berbincang-bincang dengan dokter senior, sebelum akhirnya memilih untuk pulang dan berpisah. Lelaki itu diminta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status