Share

58. Menemukan Harapan II

“Sayna....”

Lelah mengeraskan rahang sepanjang jalan, gadis itu langsung melemaskan otot wajahnya dengan melengkungkan bibir dan menerima sambutan serta pelukan hangat dari seorang wanita yang meneriakkan namanya heboh di depan pintu. Sayna menyalami wanita itu, dan membiarkan dirinya dipeluk serta dicubit gemas berhubung pipinya makin gendut.

“Apa kabar, Tante?” tanyanya memulai basa-basi. Sudah jelas wanita di hadapannya ini tampak lebih kurus dari terakhir kali Sayna mengingatnya, wajah Melia juga agak kuyu. Maklum saja masalah yang menimpa anak-anaknya belakangan pasti membuat beliau kepikiran.

“Tante sehat, kamu gimana? Tante kangen banget! Tante nunggu kamu datang lagi ke sini tapi nggak pernah terjadi. Kamu tahu gimana gencarnya tante minta ibu biar kamu ikut pas ada kunjungan ke sini? Coba cek deh surelnya, tante nyepam banget di sana.”

Sayna tertawa sungkan, tidak enak harus memutus hubungan dengan wanita canti

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status