Share

38

"Maafkan aku Ras. Aku mengaku salah tapi aku mohon jangan jauhkan aku dari putriku."

David berujar memelas, lelaki yang duduk tegang sedari tadi itu tak melepas pandangan dari Laras dengan binar meredup.

Hatinya sakit melihat Laras yang hanya diam seperti ini tanpa mengeluarkan reaksi apapun.

Perempuan itu hanya menatap kearah lain dan melengos saat mata mereka tak sengaja bertemu.

Bahkan mata indah itu tak lagi ingin menatapnya.

David mencoba peruntungan, laki-laki itu bangkit berniat duduk disebelah Laras namun perempuan itu lebih dulu menghindar dan melempar tatapan tajam.

"Jangan mendekat atau aku akan keluar," ancam Laras dengan nafas memburu.

"Aku .. aku hanya berniat .."

David kesulitan mengolah kata, laki-laki itu tergagap dan menutup mulut rapat saat netranya tak sengaja menangkap Laras yang mengusap pipi sebelah kanan.

Apakah perempuan itu menangis? Apakah itu karenanya?

"Pergi dari sini mas. Aku anggap

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status