Share

Bab 153. Kena Batunya

Pelayan menghampiri Shawn, Ariel, dan Savannah. Sang pelayan itu memberi tahu bahwa keluarga Shawn sudah tiba—dan telah menunggu di ruang tengah. Setelah memberi tahu—pelayan itu pamit undur diri dari hadapan Shawn, Ariel, dan Savannah.

“Ayo kita temui Grandpa, Grandma, Daddy, dan Mom.” Savannah berseru antusias.

Shawn mengangguk setuju. Dia menggenggam tangan Ariel, tapi tiba-tiba saja langkah kaki Ariel terasa berat. Dokter cantik itu seolah memiliki sesuatu hal yang mengusik pikiran dan ketenangan jiwanya.

“Kenapa, hm?” Shawn menatap Ariel yang kini kepalanya tertunduk.

“Shawn, aku bingung,” ucap Ariel pelan.

Shawn membelai pipi Ariel. “Kau bingung kenapa, hm?”

Ariel menggigit bibir bawahnya. “Aku senang, tapi aku juga malu. Perasaanku sekarang campur aduk, Shawn.”

Shawn membelai bibir ranum Ariel. “Jangan menggigit bibirmu. Nanti kalau tergigit, bibirmu bisa terluka. Aku mengerti perasaanmu. Tapi, keluargaku akan sangat bahagia melihatmu bisa berjalan lagi. Mereka selalu mendoakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status