Share

90. Sebuah Fakta

Nicholas mendesah kasar ketika panggilan dari ibunya berakhir. Pikirannya mendadak bercabang ke mana-mana. Memikirkan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi, atau apa yang akan ibunya katakan.

“Temui saja ibumu!” Kenzo menepuk bahu Nicholas pelan. Pria itu berusaha menjernihkan pikiran Nicholas.

Nicholas mengangguk. Pria itu kembali berjalan dan duduk di kursi kerjanya. Entah kenapa mendadak selera ingin pulang cepat, sirna begitu saja. Rasanya Nicholas ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi di kantor.

Kenzo menatap iba ke arah sahabatnya. Setelah perjuangan mendapatkan cinta Sofia, kini Nicholas harus kembali berjuang untuk bisa mendapatkan restu dari ibunya.

Melihat Nicholas yang hanya terdiam saja, membuat Kenzo berniat meninggalkan pria itu. Lebih tepatnya memberikan waktu agar Nicholas dapat berpikir jernih.

Diambilnya berkas yang sudah ditandatangani oleh Nicholas tadi. Lantas Kenzo berjalan ke luar tanpa berpamitan.

*

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status