Share

Bab 48 - Menyadari Perasaan

Tiba-tiba Felicia merasa lemas setelah mendengar obrolan Theo dan temannya. Masih dengan diam-diam, Felicia pergi dari sana dan kembali ke mejanya.

Diana dan Fani, teman Felicia yang ada di sana, menyadari perubahan ekspresi Felicia.

“Kenapa, Fel?” tanya Diana.

Felicia tak langsung menjawab. Ia merasa dadanya sesak mengingat kata-kata Theo. Namun, ada juga perasaan bersalah yang kuat menyeruak di dalam dirinya.

Felicia memaksakan senyum. “Nggak apa-apa, cuma agak capek.”

“Kalau capek, bisa pulang aja, Fel. Mungkin kamu perlu istirahat,” kata Fani.

Felicia menggeleng. “Nggak kok. Masih ingin nongkrong sama kalian.”

Felicia mendengarkan obrolan Fani dan Diana. Namun, pikirannya berkecamuk. Gara-gara apa lagi kalau bukan Theo?

Felicia masih memikirkan kata-kata Theo tadi, dan perasaannya sendiri. Apakah ia benar-benar ingin kehilangan Theo? Apa yang sebenarnya ia rasakan terhadap ber

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status