Share

Delapan Belas : Antara Dua Hati

Hoaaam.

Untuk kesekian kalinya, Alin menguap. Bukan karena ia mengantuk, namun karena ia bosan. Pasalnya, hukuman yang Tian berikan padanya yaitu menemani pria itu membaca buku di ruang kerja yang ada dalam rumah tersebut.

Alin menatap Tian kesal, "Mau berapa lama sih baca bukunya? Nggak bosan apa?" Rengek Alin.

Pria itu menatap Alin dengan tatapan tenang. Sedari tadi memang sudah diperhatikan oleh Tian jika gadis tersebut sudah bosan. Namun Tian sengaja dan ingin mengerjai Alin juga.

"Tian, bisakah kita keluar? Kau ingin membuatku mati bosan?" Keluh Alin.

"Tunggu sebentar lagi."

"Sampai kapan?"

"Sebentar."

"Iya tapi sampai kapan?"

Tian menutup bukunya. Ia melihat Alin dengan seksama. Kali ini ia sungguh ingin tertawa.

"Kau ingin ikut denganku?" Tanya Tian.

Dengan semangat Alin mengangguk, "Mau ke mana?"

"Ke kamarku."

"Ha? Ngapain?"

Tian berdiri dari duduknya. Ia lalu mendekat ke arah Alin. Pria itu menundukkan wajahnya untuk mensejajarkan dirinya dengan Alin.

"Ma--mau apa?" Tanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status