Share

Tiga Belas : Datang Bulan

"Alin." Alin terlonjak kaget saat tubuhnya tiba-tiba dipeluk oleh seseorang. Dengan cepat Alin melepaskan pelukan itu dan melihat siapa pelakunya.

"Delon, kau?"

"Hehehe. Jangan marah. Aku hanya bercanda." Pria itu lalu mencomot gorengan yang baru saja Alin masak. "Mana Tian?" Tanyanya.

Alin yang masih kesal, hanya menjawab seadanya saja, "Kamar." Ucapnya.

"Jangan marah. Aku bercanda, Alin."

"Tapi bercandanya keterlaluan. Nanti kalau aku kena minyak panas bagaimana?"

"Buktinya nggak kan."

"Kau--"

Delon langsung berlari menuju kamar Tian saat Alin ingin melayangkan spatula padanya.

Setibanya di kamar Tian, Delon melihat Tian sedang santai membaca sesuatu di atas tempat tidur.

"Sibuk bro?" Ucapnya sambil mengintip.

"Kapan kau tiba?"

"Baru saja. Asistenmu itu lucu."

Tian menyipit, "Alin?"

"Siapa lagi. Asistenmu saat ini hanya satu."

"Kenapa dia?"

"Aku memeluknya tadi di bawah, tapi dia heboh bukan main. Padahal aku hanya memeluknya sebentar."

Tian mengehentikan kegiatan membacanya. Ia t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status