Share

Gurat Senyum

Kehampaan yang tak berujung terasa menikam seluruh tubuh. Meskipun ada, tapi ragaku terasa meniada. Aku di mana? Apakah masih di pangkuan Laras? Ya, tapi kenapa kehangatannya tak lagi terasa? Atau jangan-jangan aku sudah mati? Semua tampak gelap, pekat, tak seberkas pun cahaya menyilau.

Aku merasa tangan kananku ada yang menyentuh, tapi tak dapat kulihat siapa yang menyentuhnya. Walau begitu, perasaanku benar-benar kuat dan yakin kulit yang menyentuhku ialah milik Laras.

Tak berselang lama, aku melihat seberkas cahaya. Dalam kepekatan tersebut, aku berusaha menggapainya, merasa bangkit, lalu semua terlihat benderang. Benda yang pertama kali kulihat ialah bohlam lampu sebagai satu-satunya penerang yang bercahaya. Cukup terang sehingga menyilaukan.

“An ... dr ... a ....”

Telingaku belum berfungsi dengan baik. Yang jelas, aku yakin suara yang menyebut namaku itu ialah Laras—perempuan yang sangat aku cintai dengan sepenuh hati. Apakah aku ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status