Share

Bab 39. Berebut Anak

"Ma-malam Yan. Aku kesini karena ingin menjenguk Fajar. Apa boleh?" tanya Slamet dengan ragu-ragu.

Yana menoleh pada Bagas. Bagas menganggukkan kepalanya.

"Boleh saja. Masuk saja dulu ke dalam," sahut Yana.

Slamet mengangguk. Sejenak ragu untuk menyalami Yana dan Bagas atau tidak.

Namun akhirnya, Slamet pun mengulurkan tangannya ke arah Bagas dan Yana.

Bagas tetap terdiam dan masuk ke rumahnya dengan kaku, sementara itu Slamet mengikuti langkah kedua pasutri itu dengan canggung.

"Duduk, Mas," tukas Yana basa basi. "Sebentar ya, aku bawa Fajar kesini."

Slamet mengangguk dan segera duduk di sofa empuk di rumah Bagas. Sedangkan sang empunya langsung berlalu menuju kamar.

Slamet memandang ke sekeliling ruang tamu rumah Bagas. Tampak besar dan indah.

'Kamu kayaknya hidup enak sekarang, Yan. Jauh daripada dibandingkan denganku,' batin Slamet minder.

Rumah Bagas memang besar. Berbentuk L dan terdapat dua pintu depan. Bangunan yang menghadap utara digunakan untuk rumah Bagas dan Yana. S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status