Share

JURUS MATAHARI TERBENAM

Harimau itu mendekati Faruq, bersiap untuk menerkamnya. Faruq gemetar, dia memejamkan matanya menunggu terjadinya sesuatu.

"Tamatlah riwayatku hari ini," desis Faruq. "Mak, ampuni anakmu," ratap Faruq lagi. 

Faruq membuka matanya sedikit, mengintip posisi harimau itu berada. Tubuhnya sudah basah oleh keringat yang membanjir. Tidak ada jalan baginya untuk melarikan diri. Harimau itu berdiri tepat di mulut goa.

"Uk uk uk uk ... ek ek ek ek." Onet bersuara dengan gelisah. Ia melirik ke kiri dan kanan sambil menggaruk-garuk kepalanya. Sementara Galuh mengangkat kepalanya, seperti Onet ia juga melihat kiri-kanan dengan gelisah.

Harimau itu melangkah semakin dekat, tatapannya masih menyala-nyala. Faruq menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Badannya menggeletar, pemuda itu merasa inilah akhir hidupnya.

Harimau itu semakin mendekat, lalu menggesek-gesek bulunya ke badan Faruq. Menjilati tangan Faruq, kemudian lanjut menjilat muka Faruq.

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status