Share

KAMPUNG SILUMAN

"Sepertinya, ini bukan hutan saat kita bertemu dengan orang asing yang minta ayam itu," kata Wisaka.

Faruq memandang sekeliling, nampak dia juga heran dengan lingkungan sekitar. Mereka seperti berada di sebuah kampung. Tak jauh dari situ ada beberapa rumah penduduk diterangi lampu teplok. Sayup-sayup terdengar seperti ada suara keramaian di kejauhan.

"Apakah ini masih kampung yang tadi, ya? Itu terdengar suara ramai-ramai dari sebelah sana," tanya Faruq sambil menunjuk ke depan.

"Entahlah, kita tidak boleh gegabah lagi, ini bukannya sudah tengah malam, ya, kok orang-orang tidak tidur?" Jawaban Wisaka diakhiri pertanyaan dari rasa herannya.

Suara-suara itu semakin ramai, seperti orang yang bersukacita karena mendapatkan sesuatu. Wisaka dan Faruq tergoda juga hatinya untuk melihat, ada apa sesungguhnya? Mereka berjalan menghampiri suara ramai itu.

Diam-diam mereka mengintip dari celah pepohonan yang terlindung dari sinar bulan. Nampak oleh merek

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status