Share

Chapter 18 B

Azkio membuang napas.

"Kamu sendiri, seandainya Arfan masih ada, lalu papi pilih Arfan, mau juga nikah sama dia?"

"Ya, mau gimana lagi. Aku sih, iya-iya saja kalau papi yang perintah. Kan anak yang berbakti."

Azkio menghela napas berat. Harga dirinya sebagai lelaki merasa terendahkan. Dulu, dia sangat sedih saat Arfan pergi dari panti, karena mereka memang berteman dekat. Sekarang, justru dia merasa bersyukur.

"Sayangnya sekarang kamu sudah jadi istri saya dan jangan harap bisa lepas," tegas Azkio dengan rahang sedikit mengeras.

Zivanka yang biasanya loading kayak jaringan internet di pedalaman kali ini cepat tanggap.

"Seandainya Arfan masih ada, lalu kamu lebih rela Lily tetap naksir padanya atau papiku yang pilih Arfan untuk mantunya?"

"Kalau ada Arfan, bersyukur Lily bisa bersamanya, jadi aku tidak perlu merasa bersalah karena lebih memilihmu."

Seketika senyum mengembang, membuat hidung Zivanka kembung-kempis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status