Share

Bab 33. Kau cantik saat tersenyum

ISTRI KEDUA AYAHKU 33

Aku dan Ayah nyaris berlari menyusuri lorong rumah sakit, yang entah mengapa kali ini terasa amat panjang. Ayah bahkan gemetar sehingga kami meminta sopir yang menyetir mobil karena aku sibuk menenangkan Ayah. Aku tak mau kami malah berakhir di rumah sakit. Bagaimanapun, Huda adalah anaknya, anak kandungnya. Sepanjang jalan, Ayah terdiam, tak mampu berkata apa apa. Aku sendiri kehilangan kata kata.

"Apa yang terjadi Huda?"

Di atas brankar, jenazah Mama telah ditutupi kain putih. Beberapa petugas rumah sakit dan dua orang polisi tengah melakukan pemeriksaan. Huda sendiri sudah diborgol dan kini, persis seperti yang kubayangkan, dia duduk di pojok kamar sambil memandang jenazah Mama.

"Huda? Kenapa?" Suara Ayah gemetar. Beliau mengulurkan tangannya menyentuh bahu Huda. Tapi seakan berada di dunia lain, Huda bergeming. Tatapannya kosong meski pandangannya tertuju pada jenazah Mama.

"Huda!"

Plak!

Tak sabar, aku menampar wajahnya hingga dia berpaling padaku. Wajahnya y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status