Share

Gaun Pengantin Mendiang Ibu

"Anu pak...hmm....apa..."

"Anu-anu!" sentak Vin menyela. "Itu mulut kalau ngomong pake saringan, jangan asal ngablak aja!"

Lea menunduk takut.

Vin berdecak kesal, karena selalu saja Lea lakukan hal yang sama.

"Mau nangis?" pertanyaan Vin tanpa perlu jawaban Lea. "Ck. Sudah hentikan. Sudah telat, tahu!" Vin raih tangan Lea, lalu di tarik agar mengikutinya. "Kita lewat samping sini saja, biar pipi kamu jangan sampai ketampar lagi. Sama saja, sok-sokan bilang wanita tangguh, tapi aslinya cengeng!"

Lea kerutkan dahi. Pada awalnya, merasa kesal pada Morgan, yang ternyata memang bermulut ember, tapi tertutupi oleh rasa penasaran akan salah satu bagian kalimat yang di ucapkan Vin.

Sama saja? Bukankah ini lebih tertuju pada orang lain dengan model sama dengan Lea, tapi siapa? Dan apa yang sebenarnya di maksudkan oleh Vin?

Setelah beberapa detik, Lea menyadari hal baru lagi, sehingga tatapannya beralih pada apa yang dia rasakan.

Tangan Vin yang menggenggamnya terasa dingin seperti es, tapi ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status