Share

ANA

"Zain!"

Aku memeluk tubuhnya yang basah kuyup tak sadarkan diri. Bang Fatur kemudian memindahkannya bersama Saka yang terbangun karena teriakanku, begitu juga dengan umi dan ibu.

Bang Fatur mengganti baju Zain, badannya panas. Aku mengompres Zain semalaman, Bang Fatur menawarkan untuk bergantian menjaganya tetapi aku tak mau. Biarlah aku yang merawatnya.

Aku tertidur di samping tempat tidur Zain, ia masih belum bangun tetapi badannya tak lagi panas seperti semalam.

"Sudah bangun, Dik?" Bang Fatur membawa secangkir teh.

"Shalat Subuh dulu, biar Abang yang menjaga Zain," lanjut Bang Fatur menyambung ucapanya.

"Abang, tidak shalat?"

"Abang sudah selesai, Abang tak tega membangunkanmu karena tidurmu terlalu nyenyak. Cepatlah shalat sebelum fajar."

"Iya, Bang."

Semalam Bang Fatur yang mengganti mengompres Zain ketika aku tertidur, aku tak sadar karena terlalu lelah.

Setelah selesai shalat aku menghirup sedikit udara segar bersama Zelia, ibu dan umi menyiapkan makanan.

Aku kembali ke rumah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status