Share

BAB 75.

"Teh?" lirih Wira melihat wajah Mehru yang datar. Dia lalu beralih pandang pada si pemesan.

Muna baru selesai memindahkan tumpukan tampah basah dari kukusan ke peniris, ikut menoleh ke arah dua pria yang berdiri di ambang di pintu pabrik.

"Aku nggak buru-buru, kok. Kapan saja digarapnya, yang penting booking duluan," balas sang pria tak kalah alasan. Dia lalu melihat pada Wira. "Pakai DP dulu, 'kan?" imbuhnya.

Pemuda SMA itu mengangguk. Tapi dia takut ketika melihat ke arah Mehru yang menggeleng samar padanya. Sorot mata sang kakak pun kian menajam.

Sang pemesan mengeluarkan dompet dari waist-bag dan langsung menyodorkan satu ikat uang pecahan 50 ribu ke tangan Wira.

"Terima kasih, aku akan ke sini lagi bulan depan." Sang pria lalu berbalik badan dan melenggang pergi dari sana.

"Dok!" seru Mehru. Tapi, lelaki itu hanya melambaikan tangan ke atas. "Argh!" geramnya sambil mengepalkan tangan.

Deru napas Mehru memburu, dia berjalan terseret-seret mendekati Wira dan memintanya mengembalik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
QIEV
Wakakakakaka tengil beud si om dokter jauh
goodnovel comment avatar
Mega Ahmad
iya dok....Eru itu adalah Mansur wkwkwkwkw
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status