Share

Bab 42A

SEBENING CAHAYA CINTA 42.

**

POV Cahaya

Aku tersentak kaget ketika menerima telepon dari Bu Heni yang mengatakan kalau aku sudah berbuat kesalahan pada putranya.

"Apa yang kamu lakukan ke anak ku, Cahaya, sehingga dia jatuh sakit. Arman memikirkan kamu. Bahkan dalam tidurnya dia selalu mengatakan dan mengucapkan namamu," ucap Bu Heni membuat kepalaku berdenyut.

"Aku sama sekali tidak melakukan apa-apa, Bu. Kami sudah bercerai. Tolong biarkan aku hidup bahagia. Selama ini aku selalu tertekan hidup dengan Mas Arman!"

"Tertekan apa maksud kamu?!" ucap Bu Heni marah.

Fikar menatap ku dengan gusar. Sepertinya dia tahu siapa yang menghubungiku. Pasti dari Mas Arman atau keluarganya.

"Siapa, Mbak?" tanya Fikar kesal.

"Bu Heni," kataku menjauhkan teleponku dengan suara pelan.

"Matikan saja, Mbak!" perintah Fikar menaruh tangannya agar aku mematikan sambungan telepon.

Aku mendesah lalu menganggukkan kepalaku. Aku masih berpikir untuk mematikan telepon karena aku merasa tidak enak. Dia adalah m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status