Share

Kabar Bahagia yang Mendebarkan!

Sudah lima bulan lamanya Asih tinggal bersama dengan putri dan juga menantunya.

"Hoeekkk!"

Tiba-tiba tak sengaja telinga Asih mendengar suara Nita yang seperti ingin muntah terus-menerus. Nita segera berlari dari meja makan, dan Asih bergegas menyusul Nita ke kamarnya.

"Kamu kenapa, Nak? Masuk angin?" tanya Asih pada Nita. Saat ini mereka hanya tinggal bertiga di rumah besar ini. Sesekali mertua Nita datang menjenguk menantu kesayangannya. Damar saat ini sedang tidak ada di rumah, karena ada pekerjaan di luar kota yang harus dikerjakannya.

"Nggak tau, Bu. Perut Nita tiba-tiba nggak enak entah kenapa lah ini. Mungkin masuk angin saja," ujar Nita sesekali memegang perutnya yang terasa diaduk-aduk.

Asih lalu memegang tangan putrinya, belum sempat sampai ranjang. Nita tiba-tiba pingsan di dalam pelukannya. Asih berteriak panik dan memanggil Mpok Wati berkali-kali. Mereka lalu bergegas membawa Nita untuk segera dibaringkan di atas ranjang.

"Keringatan banget Nyonya Nita, Bu," ujar Mpok Wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status