See u next part, jangan lupa kasih ulasan ya ヾ(^-^)ノ
Gosip tentang Bara yang jalan bersama seorang wanita berhijab pun langsung viral. Video dan foto tersebar di mana-mana. Idola perempuan muda di seluruh negeri yang baru saja menduda, kini diketahui sudah memiliki gandengan lagi. Jagat maya dihebohkan dengan pencarian 'siapa perempuan itu?' Semua penasaran dengan siapa pasangan Bara kali ini. Maka kini di kamar Baby Dam, Lela menyusui bayi tampan itu sambil memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia tidak ingin terekspos. "Permisi!" sapa seseorang. Lela pun menoleh dan mendapati Dokter Greg bersama istrinya, mereka memang punya jadwal mengontrolnya dua minggu sekali. "Iya, silahkan masuk!" jawab Lela tersenyum. "Keknya serius banget, mikirin apa?" tanya istri dokter Greg. "Hehe, enggak Dok, hanya mikirin Skripsi, seperti biasa." "Ooooh mahasiswa tingkat akhir emang suka gitu. Semangat ya!" "Siap, Dok." Blenda adalah istri Greg sekaligus dokter anak, keduanya berkolaborasi dalam pekerjaan untuk Bara yang me
Lela tak habis pikir dengan betapa ngototnya temannya itu, ia sangat gigi kalau itu berhubungan dengan Bara. "Terserah lu lah, ini udah masu jam satu, kalo telat bisa marah nih Pak Bara." Hani pun cemberut membiarkan temannya pergi, tetapi ia masih curiga dengan apa yang ia amati. Perempuan itu memiliki postur yang sangat mirip dengan sahabatnya, hanya baju dan penampilannya yang terlihat berkelas. Sementara itu, di ruang dosen. Lela menghadap Bara yang seperti biasa sibuk dengan pekerjaannya. "Bab 4 sudah selesai, kamu bisa lanjut ke Bab berikutnya." "Beneran, Pak?" tanya Lela tak menyangka. "Yah, sudah sesuai kriteria saya," jawab Bara. Lela ingin sekali bersujud saking bersyukurnya karena akhirnya bisa menyelrssikan inti dari skripsinya yang membuatnya setres. Padahal dari sisi Bara, ia membantu mebgeditnya karena ia takut gosip yang beredar mengganggu Lela dan berakibat pada asinya. Kemudian Bara mengirim pesan pada Lela, isinya: NANTI DI RUMAH SAYA INGIN BICA
Mengapa Bara menanyakan keadaan Lela karena komentar netizen sangatlah tajam. Hanya karena Lela pergi bersama Bara, ia dirujak tanpa ampun. Namun Lela sadar, bahkan jika bukan ia yang pergi bersama Bara, wanita itu akan dihujat oleh fans dosen tampannya itu. Isi komentarnya beragam, ada yang body samming, sampai bawa-bawa hijabnya, lalu bawa-bawa ayah ibunya, dan hujatan lain yang menyakitkan. "Aduh... mending Riri ke mana-mana ini mah." "Iya woy! Masa sama yang modelan kek gitu, biasa banget." "Pake masker aja keliatan jelek, apalagi aslinya!" "Idih pake pelet apa dia bisa dapetin Pak Bara?! Mau dong kontaknya!" "Heh?! Ini beneran?! Setidaknya cari yang lumayanlah..." "Gue aja keknya lebih cantik dari dia." "Liat deh bodynya, meskipun rapet tetep keliatan kek body gak pernah olahraga, kek ibu-ibu anying!" "Anjirlah! Pak mending ama gue ya, pleaselah sadar." "Aura Maghrib yang sangat pekat, haha!" "Keknya dia pembantunya deh, keliatan banget gak cocoknya wkwkwk" "Udah pali
Sampai saat ini pun, Bara tak bisa menjawab pertanyaan Alex mengenai apa rencananya setelah gosip itu reda. Semuanya kembali normal, official akun medsosnya yang dipegang Dika pun telah mengonfirmasi bahwa perempuan itu adalah pengasuh anaknya. Semua yang menghujat Lela berbalik memuji Bara sebagai pria gentle yang tak membiarkan tas kebutuhan anaknya dibawa oleh pembantunya. Isi konfirmasi itu adalah:Menanggapi video dan foto yang beredar di media sosial tentang saya dan pembantu saya yang jalan di mall adalah sebatas jalan-jalan bersama anak saya. Dia adalah pengasuh anak saya yang bisa menanganinya ketika menangis, jadi saya bawa dia mengikuti saya. Saya minta maaf jika itu menimbulkan polemik, tapi saya juga tidak membenarkan orang-orang yang merendahkan bawahan saya. Saya mrmbawa tas itu bukan apa-apa, selama saya mampu membawanya sendiri mengapa harus membebani seorang wanita? Ini bukan bentuk dari mengistimewakan pengasuh anak saya, hanya sebagai penghargaan terhadap pera
Bara tak bisa tidur memikirkan bagaimana nasib Lela. Ia mengintip ke kamar anaknya dan melihat Lela melakukan tugasnya dengan benar. Hanya saja, kali ini ia melihat Lela menangis sambil menyusui Baby Dam. Baby Dam juga merengek di tengah menyusu, apa bayi itu merasakan isi hati ibu asinya? "Abuuu buuu!" "Hehe, Baby Sayang. Kalau nanti aku pergi, tolong nurut sama ibu asi baru kamu ya." Spontan Bara mundur dari sana dan bersandar pada tembok. Apa Lela akan menikah seperti yang ia dengar dari percakapan beberapa jam yang lalu? "Tidak, Lela tak boleh pergi! Setidaknya selama kontrak ini masih berjalan," gumamnya. Orang seperti apa sih ayah Lela itu, sehingga bisa membuat anak sehebat Lela menjadi tak berharga. "Bangsat! Siapa sih ayah Lela?" Bara langsung menghubungi Tim IT langganannya untuk melacak seseorang untuknya. Keesokan harinya, ketika Bara di kantor ia tersenyum melihat panggilan masuk yang berasal dari Lela. Ia sudah memerintahkan seluruh penghuni man
Rapat waktu itu ditutup sehingga Bara langsung bergegas pergi. Masalah kantor ia menyerahkannya pada Dika, sementara ia bersama bodyguard dan tim IT melacak keberadaan Lela. Perjalanan sejam ternyata tak cukup menemukan Lela, titik itu berhenti di tempat yang sama tetapi Lela tidak ada di sana. Lalu mereka menemukan ponsel Lela yang tergeletak di rerumputan, sepertinya dibuang. "Kita harus mencari dengan plan B," ujar detektif. Bara pun menyerahkan semua keputusan pada timnya, ia terlalu khawatir untuk fokus pada mekanisme pencarian. "Ya, lakukanlah!" Lela tidak sedang bertemu dengan ayahnya saja, tetapi bertemu dengan iblis berkedok ayah. Lagipula ayah mana yang mau menjual anaknya, kecuali dia memang iblis yang sudah dibungkam oleh nafsu duniawi. ••• Di dalam mobil yang berisi Lela, ayahnya, dan dua orang berpakaian preman itu berjalan entah ke mana. Lela bingung, ia takut, bagaimanapun ia tidak tau akan kemana mereka. Ia kira hanya menemui ayahnya lalu kembali ke
Bara telah mendapatkan informasi tentang cara masuk dalam waktu 15 menit dengan bantuan Alex lewat telpon. Ia dan timnya menyamar dan mendapatkan tanda anggota palsu. Persis seperti apa yang dikatakan Bara, tempat yang awalnya orang kira rumah biasa, di dalamnya seperti night club yang diisi oleh aktifitas gelap. Ada orang dugem, sex, narkoba, minum, dan lain-lain. Mereka masuk ke dalam dan mencari di mana letak tempat di mana terdapat Lela. Mereka menelusuri tempat, tetapi malah dipandang dengan curiga. Sehingga Bara pura-pura merangkul wanita penghibur dan mengorek informasi darinya. Ia menyamar dengan penampilan khas Alex, jaket kulit, celana jeans, bibir yang ditindik, dan rambut yang acak-acakan. Sayangnya ia tetap tampan dan membuat para wanita penghibur dengan senang hati menempel padanya. "Hai, cantik!" sapanya duduk di sofa.. Wanita penghibur itu secara otomatis langsung melendot pada Bara, lalu meraba-raba tubuhnya. "Sssttt sebentar dong, Sayang. Kita minum dulu!"
Aroma obat mulai masuk ke penciuman Lela, ia merasa sedikit pusing tetapi ia harus membuka matanya. Ketika matanya terbuka dan kesadarannya mulai pulih, ia kembali teringat dengan kejadian itu. Tiada seorang pun di ruangan itu, membuatnya semakin takut. Ia takut ada ayahnya dan orang-orang yang menangkapnya lagi, ia bahkan tidak bisa bepikir kalau ia sedang ada di runah sakit. "Tolong!" teriaknya. Ia langsung turun dari ranjang rumah sakit, lalu berlari ke pojok ruangan. Ia tak perduli tangannya berdarah akibat infusnya dilepaa secara paksa. "Mak... hiks! Pingin pulang!" tangisnya terisak. "Tolong!" gumamnya terus menerus. Hingga detik berikutnya pintu pun terbuka, bodyguard yang berjaga di depan pintu pun masuk dengan tergesa-gesa. "Mbak Lela!" panggil salah satunya mencari keberadaan Lela. Hingga bodyguard lainnya melihat Lela ada di pojok ruangan. "Di sana!" tunjuknya. Keempat orang itu hampir saja mendekati Lela tapi Lela malah berteriak dan histeris. "Jangan! Tolooo