Share

Bab 203: Bapak Tentara

Bab 203: Bapak Tentara

**

Beberapa hari kemudian..,

Aku masih saja menyesali kejadian di jalan Sudirman itu. Bukan untuk perbuatanku menolong sang Polwan.

Aku juga tidak menaruh dendam pada petugas yang memukul dan menendangku meski juga ada rasa kesal.

Namun, yang membuatku sedih adalah karena kehilangan botol Winnie The Pooh-ku, satu-satunya benda peninggalan almarhumah Ainun.

Kehilangan botol minum itu membuatku merasa kehilangan sebagian memoriku terhadap masa lalu.

Semakin sedih, ketika aku teringat bibir Kassandra yang pernah menempel di botol minum itu, sehingga ketika aku minum darinya seakan-akan aku juga bisa mencium aroma mulut Kassandra yang telah tiada.

Meski berat, aku berusaha mengikhlaskan botol minum kesayanganku itu. Tidak mungkin juga aku mendatangi semua kantor polisi di Bandar Baru ini hanya untuk mencari sebuah botol minum.

Lagi pula aku tidak mengenal sang Polwan dan tidak juga tahu di mana dia ber

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status