Share

157. Berciuman Di Alam Bebas

Zayyad tidak mengira, Alina akan begitu licik sampai menjepit hidungnya. Itu membuat Zayyad kesulitan bernafas dan tidak punya pilihan, selain membuka mulutnya. Detik itu Zayyad dapat merasakan bibir kecil Alina terbuka, menyalurkan rasa pahit dari espresso yang sudah tidak lagi dingin ke mulutnya. Rasa pahit itu membuat mata Zayyad mengerut. Tapi bibir kecil Alina yang mendominasi mulutnya, membuat daun telinga Zayyad memerah malu.

Alina menarik bibirnya menjauh dari bibir Zayyad. Mata hitamnya tersenyum puas, "Bagaimana rasanya?" Saat itu wajah Alina berjarak hanya sejengkal dengan wajah Zayyad yang berada tepat dibawahnya.

"P-pahit!" Zayyad mengalihkan tatapannya kebawah, posisi itu benar-benar membuatnya rumit.

Alina masih tidak bangun, membiarkan dirinya berada di atas tubuh Zayyad dengan kedua tangan bertopang di atas pasir. Mata Alina terus menatap kebawah, fokus memperhatikan lekuk wajah tampan Zayyad yang tampak memerah malu karena perbuatannya tadi.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status