Share

78. Mencari Keberadaan Alina

Alina duduk bersandar di sebuah pohon besar. Sekitar begitu gelap, hanya ada secercah sinar rembulan yang menerangi. Dahan pohon yang bergoyang lirih. Semilir angin yang berhembus pelan. Nyanyian binatang kecil yang samar-samar kian bersahutan.

Memeluk tubuhnya erat, Alina semakin dilanda ketakutan. Ia berusaha keras mengandalkan dirinya untuk melawan rasa takut itu.

Tapi beberapa menit berlalu, tubuh kurusnya bergetar. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya berkali-kali, mencoba keras untuk menampik segala pikiran negatif yang muncul di otaknya. 

Hanya saja ketakutan yang menguasai dirinya, membentuk halusinasi yang beruntun. Bayang-bayang putih, jeritan suara, penampakan— segalanya berputar menguasai pikirannya.

Terakhir Alina menangis. Kata-kata Maya terus saja terlintas di benaknya. Hingga bibirnya yang memucat, perlahan mengucapkan, "Allah.."

"Allah"

"Allah"

Alina memejamkan matanya. Mulutnya yang bergetar, terus menyebut

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status